Lebih jauh, Agus berharap masjid ramah anak dapat diwujudkan oleh seluruh masjid yang ada di Indoneisa, agar bisa membiasakan anak-anak datang ke masjid untuk belajar salat, belajar membaca Al-Quran, dan belajar ilmu agama.
“Terkait masjid ramah anak, suatu ketika di daerah, tidak bisa saya sebutkan nama dan lokasinya, seseorang bercerita kalau masjid yang ada di daerahnya mungkin hanya bisa bertahan 10-15 tahun kedepan, karena yang pengurus masjid dan jamaah di masjid itu tidak ada anak-anak muda, semuanya orang yang lanjut usia,” tuturnya.
Agus membayangkan, jika masjid sudah tidak digemari untuk didatangi anak-anak, kalau bukan anak muda lalu siapa yang akan mengurus dan memakmurkan masjid di masa yang akan datang.
“Oleh karena itu, kita bersama-sama anak-anak kita diberi pemahaman, dan arahan bukan berarti harus dilarang, harus kita beri pengertian jangan malah diusir dari masjid,” pungkasnya.
(Vitrianda Hilba Siregar)