JAKARTA - Bertemu saudara saat Hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal tentu momentum yang membahagiakan. Di momen itulah dapat bertemu saudara yang mungkin bertahun-tahun tidak dapat bertemu, tapi pada saat itu hubungan silaturahim kembali mengikat kuat.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc, dalam pesannya yang diterima pada Sabtu (15/5/2021) menyebutkan, Lebaran dan bulan Syawal adalah momentum bertemu dengan saudara.
‘Urwah -rohimahullah- menuturkan:
“Jika engkau melihat seseorang mengerjakan kebaikan maka ketahuilah bahwa kebaikan itu memiliki banyak saudara (kebaikan-kebaikan yang lain), dan jika engkau melihat seseorang mengerjakan keburukan maka ketahuilah bahwa keburukan itu memiliki banyak saudara (keburukan-keburukan yang lain).
Baca Juga: Kapan Puasa Syawal yang Afdal Mula Dilakukan?
Sesungguhnya kebaikan itu mengarahkan kita ke saudara-saudaranya (sesama amal shalih) dan keburukan itu mengarahkan kita ke saudara-saudaranya (sesama dosa dan keburukan).”[ Hilyatul Auliya’ 2/177 ]
Maka kini pertanyaan besarnya adalah:
Dalam suasana ‘Ied dan Syawal ini, “saudara-saudara” siapa yang bercengkrama dan menemani hari-hari kita?
Jawabannya adalah cermin apa yang kita perbuat di bulan suci Ramadhan
Maka saat ini renungkanlah apa yang sudah diperbuat saat Bulan Ramadhan lalu. Apakah cermin amaliyah kebaikan ataukah justru keburukan
(Vitrianda Hilba Siregar)