JAKARTA - Childfree atau menikah tapi memilih untuk tidak memiliki anak menunjukkan tren peningkatan di Indonesia dan di luar negeri akhir-akhir ini. Memilih childfree adalah keputusan personal yang mungkin dilatarbelakangi berbagai hal termasuk personal, finansial, latar belakang keluarga, hingga alasan emosional terkait maternal ‘instinct’.
Namun, keputusan tersebut kemungkinan akan memunculkan stigma negatif dari masyarakat, bahkan keluarga yang dapat menimbulkan tekanan sosial bagi pasangan.
Tren gaya hidup itu pun mendapat sorotan dari Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin. Dalam pesannya dia menyebutkan firman Allah SWT:
Baca Juga: Tunjukkan Tren Meningkat, Ini Kata Psikolog UNS Tentang Pernikahan Childfree
وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
:Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir.(QS.Yusuf: 87)
Berputus asa terhadap rahmat Allah adalah dosa besar atau menganggap pemberian Allah sebagai beban hidup, menambah masalah, anggaran, kebebasan pasangan, untuk tidak mempunyai anak adalah salah kaprah.