HARI tasyrik sering disebutkan namun apa artinya, adakah amalan di hari itu dan apa saja larangan di waktu itu. Hari tasyrik itu jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Sementara pengertian hari tasyrik dapat diketahui dari beberapa hadis berikut ini.
Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)
Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (hari nahr). (Lihat Al Iqna’, 1: 412).
Baca Juga: 6 Amalan Utama Awal Bulan Dzulhijjah Lengkap dengan Dalil dan Penjelasan
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).
"Nah itulah kenapa disebut hari tasyrik, maksudnya adalah menjemur daging qurban di terik matahari karena di masa silam tidak ada pendingin atau freezer seperti saat ini. Yang ada biar daging itu awet, daging tersebut dijemur atau didendeng," ujar Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal melansir laman Rumaysho pada Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Penetapan Awal Bulan Dzulhijjah Diputuskan dalam Sidang Isbat
Kalau hari tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam madzhab Syafi’i. (Lihat Idem).
" Jadi selamat menikmati daging kurban dengan berbagai macam menu spesial. Semoga hari tasyrik menjadi hari penuh berkah," sebutnya.
(Vitrianda Hilba Siregar)