"Nah itulah kenapa disebut hari tasyrik, maksudnya adalah menjemur daging qurban di terik matahari karena di masa silam tidak ada pendingin atau freezer seperti saat ini. Yang ada biar daging itu awet, daging tersebut dijemur atau didendeng," ujar Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal melansir laman Rumaysho pada Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Penetapan Awal Bulan Dzulhijjah Diputuskan dalam Sidang Isbat
Kalau hari tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam madzhab Syafi’i. (Lihat Idem).
" Jadi selamat menikmati daging kurban dengan berbagai macam menu spesial. Semoga hari tasyrik menjadi hari penuh berkah," sebutnya.
(Vitrianda Hilba Siregar)