JAKARTA – Al-Quran menyebutkan bencana alam sebagai ujian, peringatan, serta akibat perbuatan manusia yang merusak lingkungan. Berbagai ayat menggambarkan fenomena seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dan kekeringan sebagai sunnatullah untuk mengajak manusia bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Pemahaman ini relevan di tengah rawan bencana di Indonesia, di mana umat Islam diajarkan bersabar dan bertawakal.
Al-Quran menjelaskan bencana alam sebagai bagian dari cobaan hidup manusia, seperti yang disampaikan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155–156:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan."
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
"Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: 'Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn' (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali)."