PEMERINTAH telah memutuskan membatalkan pemberangkatan calon jamaah haji tahun ini. Keputusan tersebut dampak masih mewabahnya covid-19 secara global, termasuk di Arab Saudi.
Sementara Pemerintah Arab Saudi sendiri memutuskan hanya menyelenggarakan ibadah haji tahun ini untuk warga lokal dan ekspatriat yang sudah menetap di sana. Kuotanya hanya untuk 60.000 orang dan syaratnya sudah divaksin.
Baca juga: Jelang Kedatangan Jamaah Haji, Masyarakat Umum Tidak Diizinkan Sholat di Masjidil Haram
Kondisi ini tentu membuat waktu tunggu calon jamaah haji di Indonesia menjadi makin lama. Mengingat antrean ibadah haji sangat lama, maka sangat dianjurkan mempersiapkan dana ibadah haji mulai sekarang.
Dalam melakukan pendaftaran haji, calon jamaah wajib mendapat nomor porsi terlebih dahulu dengan setoran awal Rp25 juta untuk regular. Kemudian menunggu keberangkatan sesuai kuotanya di tiap daerah.
Lama antrean di setiap daerah berbeda-beda, termasuk untuk kategori ongkos naik haji (ONH) reguler dan ONH plus. Perbedaan waktu ini memengaruhi biaya yang perlu disiapkan untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Kebutuhan yang diperlukan sebelum berangkat hingga kembali ke Tanah Air juga turut menentukan besaran biaya ibadah haji.
Adapun biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp9,1 juta sehingga ONH menjadi Rp44 juta. Biaya ini cukup besar dibanding tahun 2020 yang hanya Rp35 juta lebih.
Baca juga: Arab Saudi Libatkan Perempuan dalam Pengamanan Jamaah Haji
Selain itu, ada kebutuhan tidak terduga, baik dalam persiapan maupun ketika sudah berada di Tanah Suci, seperti kenaikan kurs dolar, pulsa, kelebihan bagasi, belanja berlebih, suntik meningitis, sampai baju yang digunakan untuk menyesuaikan dengan cuaca di Tanah Suci.
Komponen biaya yang tidak terlihat ini justru terkadang lebih besar daripada pembiayaan untuk kebutuhan utama ketika melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.