KHUTBAH Sholat Idul Adha yang disampaikan di bawah ini bisa menjadi bahan materi bagi kaum Muslimin yang melaksanakannya di rumah masing-masing terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mencegah penularan dan penyebaran Virus Covid-19.
Bahan materi khutbah Sholat Idul Adha di rumah ini sangat cocok dijadikan materi karena cukup singkat dan hanya memerlukan waktu 10 menit saja untuk menyampaikannya. Materi ini disusun Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal.
Baca Juga: Doa Hari Arafah Paling Mustajab Mulai Siang Ini hingga Magrib
Khutbah Idul Adha kali ini menjelaskan mengenai solusi agar pandemi ini cepat selesai, sebenarnya bukan karena faktor berobat dan taat prokes semata, yang terpenting adalah tawakal dan pasrah kepada Allah.
Khutbah Pertama
Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Walillahil hamd.
Baca Juga: Ini Bacaan Doa Terbaik di Hari Arafah
Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad.
Ayyuhan naas, ittaqullaha haqqa tuqootih.
Innaa a’thainaakal-kautsar, fashollii li robbika wanhar, innaa syaaniaka huwal abtar.
Jama’ah rahimani wa rahimakumullah, jama’ah yang senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allah …
Salah satu hikmah dari qurban adalah kita diajarkan pasrah dan tawakal kepada Allah. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim kala ia menjalankan wahyu untuk menyembelih putra kesayangannya (Ismail).
Baca Juga: Khutbah Terakhir Nabi Muhammad SAW di Arafah yang Membuat Abu Bakar Menangis Terisak-isak
Coba kita perhatikan mulai dari surah Ash-Shaffat ayat 103,
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya).
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
Dan Kami memanggilnya, “Hai Ibrahim,
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Ketika Nabi Ibrahim pasrah atau berserah diri pada Allah; juga Ismail pasrah karena menjalankan perintah Rabbnya; mereka rida dengan ketetapan Allah, Ibrahim lalu membaringkan anaknya Ismail di atas tanah; saat itu wajah Ismail di atas tanah; Allah pun memanggil Ibrahim dan menyatakan bahwa mimpinya benar dan telah benarlah yang dijalankan karena patuh pada perintah-Nya.