Paham Jabariyah, Qodariyah dan Aswaja Tentang Takdir Allah dan Ikhtiar dalam Kasus Covid-19

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 06 Agustus 2021 14:47 WIB
Pandangan agama terkait wabah pandemi Covid-19. (Foto: Okezone)
Share :

SEBAGAIMANA  diketahui bahwa Rukun Iman yang keenam, atau terakhir adalah, iman kepada takdir atau qodho dan qodar Allah SWT. Kajian tentang rukun iman disebut dengan ilmu kalam atau ilmu ushuluddin, ilmu tentang pokok-pokok agama. Dalam istilah lain disebut theologi.

Dalam theologi Islam dikenal ada 3 paham yang berbeda tentang takdir dan ikhtiar, yakni

A. Paham Jabariyah.

Lahir di Khurasan Iran pada abad ke 2 Hijriyah, dengan tokohnya Jahm bin Shafwan.

Ulama dan mantan anggota Komisi Ukhuwah MUI DKI Jakarta, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menjelaskan Jabariyah berpendapat bahwa takdir adalah sesuatu yang telah diatur tanpa ada daya manusia sebagai pelaku kehidupan. Jabariyah adalah paham yang menafikan perbuatan manusia dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuataannya. Tuhanlah yang menentukan segala-galanya. Istilah Jabariyah berasal dari kata Jabara yang berarti al-zamahu bi fi’lih, yaitu berkewajiban atau terpaksa dalam perbuatannya.

Baca Juga: Renungan Malam, Tiga Waktu Penyesalan yang Terlambat untuk Manusia Sesali

Manusia tidak mempunyai kemampuan dan kebebasan untuk melakukan sesuatu atau meninggalkan suatu perbuatan. Sebaliknya ia terpaksa melakukan kehendak atau perbuataannya sebagaimana telah ditetapkan Tuhan sejak zaman azali. Dalam filsafat barat aliran ini disebut Fathalisme atau Predestination.

Jabarish berpendapat bahwa qada dan qadar Tuhan yang berlaku bagi segenap alam tidak memberi peluang bagi adanya kebebasan manusia untuk berbuat sesuai kehendaknya. Paham ini menganggap semua takdir itu dari Allah.

Semua sudah diatur oleh Allah swt, sehingga tidak ada ruang bagi ikhtiar manusia. Manusia hanya menjalani nasib.

Baca Juga: Biaya Umrah Bisa Mencapai Rp60 Juta Akibat Pandemi Covid-19

Misalnya dalam kasus wabah corona , mereka berkata “takutlah kepada Allah jangan takut sama corona”.

Paham Jabariyah ini banyak dianut di Indonesia, contohnya dalam kasus Covid-19 banyak mereka yang berpendapat bahwa kalau Allah menghendaki, walaupun shalat Jum’at atau Tarawih di Masjid, atau bergaul dengan banyak orang, tidak menjalankan prokes, virus corona tidak akan menyerang kita.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H Bertepatan dengan 10 Agustus 2021

Beberapa ayat Al Qur’an mereka jadikan sebagai dalil, di antaranya dalam surat Al Anfal (8):17 sebagai berikut :

فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلَكِنَّ اللهَ قَتَلَهُمْ وَماَ رَمَيْتَ إذ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلاَءً حَسَناً إنَّ اللهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ .

“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka , akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka), dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya