4. Orang yang meninggal dalam keadaan sedang mengerjakan amal saleh.
Seperti meninggal ketika sedang shalat, ketika sedang baca Al Qur’an, ketika sedang melaksanakan ibadah haji, ketika sedang bersilaturahim, ketika sedang bersedekah.
Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Hudzaifah Ibnul Yaman ra :
مَنْ قاَلَ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ اِبْتِغاَءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ صاَمَ يَوْماً اِبْتِغاَءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
خُتِمَ لَهُ بَهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ .
“Barang siapa yang meninggal ketika mengucapkan laa ilaaha illalah, kemudian amalnya ditutup dengannya, maka dia masuk syurga. Barang siapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya maka ia masuk syurga. Barangsiapa bersedekah dan itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk syurga“. (Syaikh Al Albani dalam Al Ahkam Al Janaiz, hal 58
5. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan.
Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Ubadah bin Ash Shamit Ra:
والْمَرْأةُ يَقْتُلُهاَ وَلَدُهاَ جَمْعاَهُ شَهاَدَةٍ يَجُرُّهاَ وَلَدُهاَ بِسَرِرِهِ إلَى الْجَنَّةِ
“ Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan ) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke syurga “. ( Syaikh Al Albani dalam Al Ahkam Al Janaiz,hal 53 ).
6. Orang yang meninggal pada malam atau hari Jum’at.
Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah ra :
ماَ مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَوْ لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ اِلاَّ وَقاَهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ.
“ Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau malam Jum’at , kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur “. (HR Ahmad dan Tirmidzi).