2. Pancaran senyuman tulus nan bahagia
Hakim Ziyech mengakui sangat menyayangi uminya tersebut. Hal ini dikarenakan latar belakang keluarganya yang ditinggalkan sang ayah untuk selamanya saat Ziyech masih berusia 10 tahun.
Pesepakbola kelahiran 19 Maret 1993 itu pun dibesarkan oleh uminya seorang diri. Kedekatan antara ibu dan anak terlihat jelas di foto tersebut, terlebih saat Ziyech memeluk hangat sang uminya dari belakang. Keduanya pun memancarkan ekspresi senyuman tulus nan bahagia yang sangat menyentuh.
Baca juga: 7 Larangan untuk Wanita yang Sedang Haid dan Nifas, Apa Saja?
3. Memperlakukan sang umi bak ratu
Wajar saja apabila kecintaan Hakim Ziyech terhadap uminya amat mendalam. Dalam satu sesi wawancara, ia menyebut betapa sang ibu adalah sosok yang tangguh sekaligus bersahaja.
Selama mendiang ayahnya masih hidup, uminya turut membantu mencari nafkah. Usai kepergian ayah Ziyech, uminya pun membesarkan semua anaknya seorang diri.
Ziyech pun tampak memperlakukan uminya bak ratu dengan menyayangi dan berbakti, seperti tampak dalam foto ia mencium kepala uminya.