Menurut dia, teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag. Ada dua alternatif skema yang muncul. Pertama, QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah. Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.
Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi.
Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Ungkap 2 Waktu Mustajab Baca Ayat Kursi, Surga Balasannya
"Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jamaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini," tuturnya.
"Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna," tandasnya.
Baca juga: Kisah Mualaf Perempuan Cantik Asal Finlandia, Bermula Ateis hingga Bertemu Pria Muslim
(Hantoro)