7. Memakan harta anak yatim-piatu
Yatim-piatu merupakan anak yang sangat dispesialkan, karena Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sendiri termasuk anaka yatim yang ditinggal ayahnya sejak masih dalam kandungan.
Namun sayangnya, sebagian orang masih memperlakukan anak yatim-piatu secara tidak adil, bahkan memakan harta yang sudah jadi haknya. Ini merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, mereka hanya memakan api di perutnya, dan mereka akan dibakar dalam api yang menyala-nyala." (QS An-Nisa 4: 10)
Baca juga: Dubai Gelar Pameran Kehidupan 25 Nabi, Disajikan Juga dalam Bahasa Indonesia
8. Memakan riba
"Hai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa (kewajibanmu) dari riba (mulai sekarang) jika kamu (benar-benar) beriman." (QS Al Baqarah, 2: 278)
Dalam kutipan ayat tersebut secara jelas melarang memakan riba. Bahkan ini termasuk dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
9. Berbuat zina
Sudah jelas berbuat atau melakukan zina merupakan dosa besar, dan terancam tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)." (QS Al Furqon: 68)
Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Banu Musa Bersaudara Penemu Lampu Otomatis hingga Mekanikal Air Mancur
10. Lari dari medan perang
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang maju (untuk berperang), janganlah kamu membelakangi mereka (dalam pelarian). Dan barang siapa yang membelakangi mereka pada hari seperti itu… sesungguhnya dia telah kembali dengan kemarahan dari Allah, dan tempat perlindungannya adalah Neraka – dan celakalah tempat yang dituju." (QS Al Anfal, 8: 15-16)
Dalam kutipan ayat tersebut menerangkan lari dari medan perang merupakan dosa besar dan terancam tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)