Mendengar cerita Abu Nawas, semua santri tampak diam, suasana pun masih hening. Kemudian hal lainnya membuat santri Abu Nawas protes, karena seringnya sang guru membuat lelucon.
Setiap kali mengajar hampir selalu ada gelak tawa dalam setiap ia bicara. Hal itu rupanya juga mengganggu sebagian santri yang sangat ingin serius tentang spiritualitas dan diri mereka.
Baca juga: Kisah Mualaf Virgoun, Berawal Ditantang Kakak Ipar hingga Takjub dengan Surah Al Baqarah
"Guru ini seperti badut," ujar seorang santri lainnya.
"Oh tidak. Kamu salah tangkap. Seorang badut membuat kamu menertawainya; seorang guru membuat kamu menertawai diri sendiri," sanggah santri lainnya.
Abu Nawas mendengar dialog antara santrinya dengan tersenyum. Abu Nawas tidak terganggu sama sekali dengan santrinya itu.
Baca juga: Kisah Mualaf Ray Sahetapy, Mantap Memeluk Islam meski Berpisah dari Dewi Yull
"Apakah sesuatu menjadi sungguh-sungguh benar, jika tak seorang pun menertawakannya?" ujar Abu Nawas.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)