Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Dikerjakan Penuh Mulai Tanggal 1 Sampai 9?

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 01 Juli 2022 09:10 WIB
Ilustrasi puasa Dzulhijjah. (Foto: Shutterstock)
Share :

PUASA Dzulhijjah adalah salah satu amalan salih bernilai tinggi di bulan Dzulhijjah. Tapi muncul pertanyaan dari banyak orang: Apakah puasa Dzulhijjah harus dikerjakan penuh mulai tanggal 1 sampai 9? Apakah boleh hanya mengerjakan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) saja?

Dikutip dari laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa 10 hari awal bulan Dzulhijjah adalah waktu utama beramal salih. Di antaranya dengan banyak zikir, bertakbir, dan termasuk pula berpuasa.

Baca juga: Tata Cara Puasa Dzulhijjah Lengkap dengan Niat, Waktu, dan Keutamaannya 

Di antara yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijah adalah hadis Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."

(HR Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini shahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadis ini sahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Baca juga: Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Benarkah Lebih Besar dari Perang Jihad? 

Puasa di Awal Bulan Dzulhijjah

Adapun dalil yang menunjukkan istimewanya puasa di awal bulan Dzulhijjah karena dilakukan pula oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …" (HR Abu Dawud nomor 2437. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih)

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin, dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’arif, halaman 459)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya