4. Di Indonesia Timur tidak mengalaminya
Adib menjelaskan, "Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di wilayah waktu Indonesia Timur tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat karena matahari sudah terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda."
5. Cek kiblat sesuaikan bayang-bayang
Dia menambahkan, Kemenag mengimbau kaum Muslimin yang mempunyai pedoman arah kiblat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
"Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau mengunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG,RRI dan Telkom," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)