3. Amalan paling dicintai Allah Ta'ala
Salah satu keajaiban dari birrul walidain yaitu menjadi amalan yang paling dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dalam suatu hadis shahih diriwayatkan sahabat Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut bahwa berbuat baik kepada kedua orangtua menjadi bagian amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala.
Abu ‘Amr Asy-Syaibani meriwayatkan, pemilik rumah ini (seraya menunjuk ke rumah Abdullah bin Mas'ud) menyampaikan kepadaku:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: «الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ» قَالَ: حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي
Artinya: "Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?' Rasul menjawab, 'Sholat pada (awal) waktunya.' 'Kemudian apa lagi?' Nabi menjawab lagi, 'Berbakti kepada kedua orangtua.' Aku bertanya kembali, 'Kemudian apa lagi?' 'Kemudian jihad fi Sabilillah'."
Ibnu Mas'ud mengatakan, "Beliau terus menyampaikan kepadaku (amalan yang paling dicintai oleh Allah), andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa'i)
4. Jadi amalan paling utama
Berbuat baik dan berbakti kepada orangtua juga merupakan amalan yang afdhol atau paling utama. Sebagaimana dalam salah satu riwayat lain hadis Ibnu Mas'ud:
فعن عَبْدِ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ العَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «الصَّلاَةُ عَلَى مِيقَاتِهَا»، قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «ثُمَّ بِرُّ الوَالِدَيْنِ»، قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» فَسَكَتُّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي
Artinya: "Dari 'Abdullh bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Amalan apakah yang paling afdhal (utama)?' Rasul menjawab, 'Sholat pada waktunya.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Menjawab lagi, 'Berbakti kepada kedua orangtua.' Aku bertanya kembali, 'Kemudian apa lagi?' 'Kemudian jihad fi Sabilillah.' Kemudian aku terdiam dan tidak lagi bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)