Mengenal Imam Al Ghazali, Ulama Ahli Fikih hingga Filsafat Panutan Umat Dunia

Hantoro, Jurnalis
Rabu 07 September 2022 09:28 WIB
Ilustrasi tokoh Muslim Imam Al Ghazali. (Foto: Shutterstock)
Share :

Berkat reputasi ilmiahnya yang begitu hebat serta penguasaannya di dalam ilmu-ilmu Islam, pada tahun 478H Al Ghazali menemui Wazir Nizam Al Mulk pertama kali di Isfahan. Pertemuan keduanya merupakan simbol interdepensi antara ulama dan umara yang membawa dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Kedekatan Al Ghazali dengan penguasa ini membuat dirinya direkrut untuk menduduki jabatan-jabatan intelektual yang strategis. Pada tahun 484H, Al Ghazali ditunjuk sebagai profesor Universitas Nizhamiyah di Baghdad.

Saat berusia 38 tahun, Al Ghazali menulis kitab fenomenal: Tahafut al Falasifah, kitab kontroversial yang menguliti pemikiran para filsuf terutama Al Farabi dan Ibnu Sina.

Di tahun yang sama, ia mulai merasakan keresahan spiritual yang begitu mendalam hingga dirinya jatuh sakit tidak bisa berbicara. Al Ghazali kemudian memutuskan meninggalkan seluruh jabatan terpandangnya di Baghdad, lalu mengembara ke Damaskus.

Di sela-sela pengembaraan selama dua tahun itu, Al Ghazali sempat melakukan ziarah ke makam Nabi Ibrahim dan melakukan ibadah haji.

"Baru empat tahun jadi profesor, Al Ghazali merasa hidupnya banyak berorientasi pada kekuasaan, akhirnya dia izin ke Khalifah untuk menunaikan ibadah haji, tapi kenyataannya dia ke Damaskus dulu, kemudian ke Yerussalem, ziarah ke makam Ibrahim, baru setelah itu ke Mekkah dan kembali ke Damaskus," terang Ustadz Rofiq, dikutip dari Muhammadiyah.or.id

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya