2. Banyak berzikir, istighfar, dan berdoa kepada Allah Ta'ala
Imam Syafi’i mengatakan, "Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih."
Sementara Imam As-Suyuthi menjelaskan, "Hal itu karena zikir dapat mengangkat bencana dan azab, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤٤﴾
Artinya: "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." (QS Ash-Shoffat (37): 143–144)
Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿٣٣﴾
Artinya: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS Al Anfal (8): 33)
Ayat ini menunjukkan ada dua hal yang bisa melindungi manusia dari azab. Pertama, kehadiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam di tengah-tengah manusia dan ini bersifat sementara. Kedua, istighfar serta meninggalkan segala dosa dan ini bersifat seterusnya sekalipun Nabi Muhammad telah meninggal dunia.
3. Membantu para korban bencana
Umat Islam hendaknya membantu saudara-sadaudaranya yang mengalami kesulitan akibat tertimpa musibah gempa. Berikan bantuan semaksimal mungkin untuk meringankan beban para korban.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Barang siapa membantu menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahan darinya esok di hari kiamat." (HR Muslim Nomor 2699)
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dahulu ketika terjadi gempa, beliau menulis surat kepada para gubernurnya untuk bersedekah dan memerintahkan rakyat untuk melakukannya juga.