Terdapat pula patung kapal layar yang dahulu digunakan sebagai transportasi Laksamana Cheng Ho dalam melakukan ekspedisinya.
Atap bangunan Masjid Muhammad Cheng Ho berbentuk kelenteng dan bersusun layaknya pagoda. Kemudian pintu depannya terdapat beduk sebagai pelengkap masjid.
Sementara pada sisi bangunan kanan-kirinya dihiasi ornamen serta kaligrafi Arab. Tentunya pemandangan ini dapat dinikmati oleh pengunjung atau turis mancanegara.
Takmir Masjid Cheng Ho, Ahmad Hariyono, mengungkapkan bahwa pada masa pandemi covid-19 aktivitas di sana sempat menjadi sepi. Bahkan, ada kegiatan yang ditiadakan sejak Maret lalu.
"Saat kegiatan digelar dapat menampung jamaah sebanyak 600–700," tuturnya dalam tayangan di kanal YouTube Official iNews.
Masjid Muhammad Cheng Ho pun kini dilengkapi fasilitas kebersihan seperti pencuci tangan dan sabun, hand sanitizer, hingga penyemprotan area masjid secara berkala. Sehingga bagi para turis yang ingin berkunjung harap bersabar terlebih dahulu dengan adanya situasi tersebut.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)