PADA zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ada beberapa manusia yang memiliki keistimewaan. Salah satunya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebagai khalifah dan dijamin masuk surga.
"Abu Bakar contoh kesuksesan seorang hamba Allah dan sahabat yang masuk pertama kali ke surga," kata Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
"Ketika zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (masih hidup), kami sering mengatakan fulan lebih baik daripada fulan. Kami mengatakan Abu Bakar lebih baik, kemudian Umar bin al-Khattab, kemudian Utsman bin ‘Affan." (HR Imam Bukhari)
Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, Abu Bakar salah satu contoh sahabat Nabi yang akhlaknya perlu dicontoh. Ia adalah ahli ibadah, rajin puasa hingga sedekah. Hal inilah yang membuat kedudukannya sangat mulia, dan Nabi menyebutnya sebagai ahli surga.
"Abu Bakar contoh ahli shaum (puasa), sedekah, rela menghabiskan hartanya di jalan Allah," ucap Ustadz Ainul Yaqin.
Kebenaran tentang kemuliaan Abu Bakar juga dijelaskan dalam sebuah hadits. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَا،
قَالَ: فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَا،
قَالَ: فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَا،
قَالَ: فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا؟ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَا،
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Siapakah di antara kalian yang puasa pada hari ini?" Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, "Saya."
Nabi bertanya, "Siapakah di antara kalian yang mengiringi atau mengantarkan (pemakaman) jenazah pada hari ini?" Abu Bakar menjawab, "Saya."
Nabi bertanya lagi, "Adakah di antara kalian yang memberikan makan kepada orang miskin hari ini?" Abu Bakar menjawab, "Saya."
Nabi bertanya lagi, "Adakah di antara kalian yang menjenguk orang sakit pada hari ini?" Abu Bakar berkata, "Saya."
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah kebaikan-kebaikan ini berkumpul pada seseorang kecuali dia akan masuk surga." (HR Muslim)
Abu Bakar merupakan generasi terbaik yang menemani Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di dunia dan surga. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadits:
إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ فَإِنِّي كَثِيرًا مَا كُنْتُ أَسْمَعُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَهَبْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَدَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ
"Aku berharap Allah mempersatukanmu dengan dua shahabatmu (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Radhiyallahu anhu ). Sesungguhnya aku sering mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, 'Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar, dan aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar'." (HR Bukhari dan Muslim)
"Tentunya kita juga menerima dan memahami bahwa sebaik-baiknya generasi umat Islam adalah generasi para sahabat Nabi Muhammad yang secara langsung menerima ajaran dan tuntunan agama langsung melalui Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, berhadapan langsung, bertemu dan bertatap muka langsung, mendapatkan bimbingan langsung melalui Nabi Muhammad. Termasuk sebagai bagian dari tegaknya syariat dan ajaran Islam hingga pada masa sekarang," tutur Ustadz Ainul Yaqin.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (yaitu generasi sahabat), kemudian orang-orang yang mengiringinya (yaitu generasi tabi'in), kemudian orang-orang yang mengiringinya (yaitu generasi tabi'ut tabi'in)." (HR Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)