Untuk membuktikannya, Abu Nawas lalu coba mengajaknya berbicara. Benar saja, burung itu bisa diajak berbicara layaknya manusia.
"Baiklah, aku beli burung ini," kata Abu Nawas.
Setelah transaksi pembayaran selesai, Abu Nawas langsung membawa pulang burung itu. Setibanya di rumah, ia menaruh burungnya dalam sebuah sangkar yang indah. Suatu ketika saat Abu Nawas sedang asyik bercengkrama dengan si burung, datanglah beberapa pengawal istana ke rumahnya.
"Tuan Abu Nawas, Anda diperintah Baginda Raja untuk menghadapnya sekarang," kata salah satu pengawal.
"Oh, baiklah. Aku akan segera ke sana. Kalian pergilah dulu, nanti aku menyusul," balas Abu Nawas.
Singkat cerita, Abu Nawas pun datang ke istana menghadap Baginda Raja. Ternyata Baginda Raja akan mengutus Abu Nawas pergi ke negeri India untuk suatu keperluan.
Sepulangnya dari istana, Abu Nawas langsung berkemas dan bersiap-siap. Tidak lupa dia juga berpamitan dengan burung barunya itu.
"Hai burung aku tahu kau berasal dari India, dan Baginda Raja akan mengutusku ke negerimu. Apa kau punya permintaan? Barang kali kau kangen dengan makanan India, aku bisa membawakannya untukmu," kata Abu Nawas.
"Aku mohon dan aku meminta kepadamu, lepaskan aku dari sangkar ini, itulah permintaanku," jawab si burung.