Mendengar itu, Abu Nawas hanya tersenyum seraya mengambil kurma dan mencicipinya, kemudian ia berkata, "Kemarin aku memang hanya di rumah seharian, karena aku harus mengerjakan tugasku sebagai guru yaitu mengajar murid-muridku. Hari ini saat kalian bercerita tentang kurma, tiba-tiba saya jadi kepengin. Alhamdulillah kalian datang bukan hanya membawa ceritanya, tapi juga buah kurmanya untukku."
"Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab, seperti yang hamba ucapkan dulu Paduka, cukup dengan tawakal yang benar kepada Allah, niscaya Allah akan berikan rezeki. Lakukan yang menjadi tugasmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya. Hamba melakukan tugas sebagai guru, lalu Allah mengirim kalian membawakan kurma untukku," ucap Abu Nawas tidak mau kalah.
Mendengar penjelasan Abu Nawas, para ulama pun langsung tertawa satu sama lain. "Kamu memang cerdik Abu Nawas," puji Baginda Raja.
Sementara para ulama ini meskipun berbeda pendapat tidak saling menyalahkan dan membenarkan pendapatnya sendiri. Begitulah indahnya Islam apabila saling menghormati perbedaan pendapat.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)