MADINAH - Pemandangan tak biasa mungkin akan dialami jamaah haji asal Indonesia saat berkunjung ke Arab Saudi, tepatnya di Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Makkah. Pasalnya, belalang "menginvasi" kedua tempat suci tersebut.
Ini seperti yang dialami jamaah saat menjalankan sholat subuh di Masjid Nabawi. Banyak belalang berterbangan atau mati terinjak jamaah. Jumlahnya bukan hanya puluhan, tapi ratusan, bahkan mungkin mencapai ribuan di semua tempat area luar masjid.
Petugas kebersihan sibuk membersihkan bangkai belalang yang berserakan halaman masjid. Pengelola sampai menambah jumlah tenaga petugas kebersihan, menggunakan alat penyedot debu, serta penggunaan disinfektan yang aman untuk membuang serangga yang mati dan mengusirnya.
Alternatif lain, pencahayaan di area Masjid Nabawi juga dikurangi untuk menekan jumlah serangga terutama belalang yang datang.
"Kami menugaskan 1.000 petugas pembersihan dan lebih 600 alat pembersih elektrik dan manual khusus untuk mengumpul serangga," tulis otoritas pengelola Masjid Nabawi sebagaimana dikutip Harian Metro Malaysia.
Bagian Teknis, Operasi, dan Pemeliharaan Dinas juga berinisiatif mengurangi persentase penerangan di sekitar Masjid Nabawi pada malam hari, selain membuka payung masjid setiap saat. Meski begitu tetap belum bisa 100% membersihkan belalang dan serangga lainnya.
Fenemona Langka
Sebagai catatan, biasanya gelombang musiman serangan belalang terjadi di Arab Saudi antara Januari hingga Juni saat pergantian musim dingin ke panas.
Invasi ribuan belalang ini pernah terjadi di Makkah. Pada 2019, kompleks Masjidil Haram juga mendapatkan invasi serangga dalam jumlah besar.
Saat itu, tim khusus pekerja sanitasi dikerahkan untuk menangani fenomena aneh berupa serbuan belalang, jangkrik hitam dan kecoak tersebut. Kejadian langka ini juga memicu tim khusus pekerja sanitasi melakukan fumigasi di seluruh kota Makkah. Para warga bingung melihat fenomena tersebut.
Organisasi Pangan Badan Pertanian PBB (FAO) memperingatkan tentang wabah belalang di Afrika timur laut dan Arab Saudi pada Februari. FAO mengatakan hujan lebat dan angin topan telah mendorong berkembang biaknya belalang sejak Oktober lalu.
(Erha Aprili Ramadhoni)