Kisah Ustadz Ariful Bahri, Pria Asal Riau Pengisi Kajian Rutin Masjid Nabawi

Cipto, Jurnalis
Jum'at 09 Juni 2023 14:48 WIB
Ustadz Ariful Bahri/Foto: MNC Portal
Share :

MADINAH – Salah satu putra terbaik bangsa yang mengabdikan dirinya di Kota Suci Madinah ialah Ustadz Ariful Bahri. Pria asal Riau ini setiap hari mengisi kajian keislaman dengan bahasa Indonesia di Masjid Nabawi.

Setiap hari ba'da Maghrib hingga menjelang Isya, Ariful mengajarkan nilai-nilai keislaman kepada jemaah haji yang mayoritas merupakan orang Indonesia. Ribuan jemaah haji tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan Ariful.

Ariful membagikan kisah dirinya bisa mengajar di Masjid Nabawi. Saat itu, dirinya tengah kuliah S3 di Universitas Islam Madinah (UIM). Pada 2019, Kampus UIM bekerja sama dengan pihak Masjid Nabawi mengirim mahasiswanya yang secara keilmuan mumpuni dan lancar berbahasa Indonesia untuk memberikan kajian di Masjid Nabawi.

"Cara pemilihannya kami tidak tahu. Ini karunia Allah, ya. Mungkin karena data-data kami kan sudah ada semua di UIM," katanya, Jumat (9/6/2023).

Setelah mendapatkan informasi bahwa namanya tercatat sebagai mahasiswa UIM yang lolos mengisi kajian di Nabawi, baru ia diminta menghubungi salah seorang Syaikh di masjid tersebut yang mengurusi bagian dakwah.

"Waktu itu saya sedang liburan di Indonesia. Setelah Idul Adha langsung ke sini. Saya interview dengan syaikh terkait bahasa Arab, hafalan Al-Qur'an dan sebagainya," tuturnya.

Pria lulusan Doktor Bidang Aqidah itu biasa mengisi kajian di pintu (gate) 19, tidak jauh dari pintu utama Masjid Nabawi. Saat musim haji kajiannya fokus seputar manasik haji. Sedangkan di luar musim haji kajiannya fokus dua hal, yaitu keutaman-keutamaan kota Madinah dan sejarahnya.

"Seputar keutamaan-keutamaan Madinah dan sejarahnya. Saat musim haji seperti sekarang fokus soal mansik haji," kata Ariful.

Ariful mengaku senang melihat jemaah Indonesia di masjid tidak hanya duduk-duduk saja. Selain mengaji, banyak jemaah haji yang ikut kajian. "Ngaji Al-Qur'an mungkin penat atau belum bisa, jadi supaya tidak duduk-duduk begitu saja mereka ikut kajian," tuturnya.

Selain dari jemaah Indonesia, kajiannya juga dihadiri oleh jemaah dari negara lain, seperti Malasyia, Filipina, Brunnai Darussalam, dan sebagainya.

Kepada jemaah Indonesia, khususnya yang mengikuti kajiannya, Ariful meminta untuk manfaatkan waktu di Madinah untuk ibadah dan belajar agama. "Ada banyak manfaatnya bagi siapa pun, agar kita nambah cinta sama Nabi," katanya lagi.

Ariful mengaku bersyukur bisa mengajar di Masjid Nabawi. Selain bisa berbagi ilmu, setiap hari dirinya bisa salat di Masjid Nabawi.

Lebih-lebih bisa mengisi kajian di Masjid kebanggaan umat Islam. "Bersyukur, ya, bisa salat di sini, bisa ngajar ngaji di sini, setiap hari" ujarnya.

Ariful mengaku, mengajar di Masjid Nabawi merupakan kegiatan rutin. Bahkan saat sakitpun dirinya kadang tetap mengisi kajian, tidak pernah libur. Termasuk saat Lebaran.

"Kadang tubuh menggigil, demam. Saya minta ke Abang saya cepat bawa ke Masjid Nabawi. Setelah mengajar sembuh lagi," ucapnya dengan air mata mengembang.

Ariful menyakini, jemaah asal Indonesia senang ada orang Indonesia yang mengisi pengajian di Masjid Nabawi. "Insyaallah orang Indonesia juga bangga. Ternyata ada ya orang Indonesia yang ngajar di sini," ucapnya lagi.

Ariful yang rumahnya berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjid Nabawi ini mengaku akan terus membagikan ilmunya kepada siapa pun termasuk jamaah haji. "Setiap hari ngisi kajian. Pokoknya kalau anak tidak sakit atau tidak ke Mekah, pasti ngajar,"pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya