MAKKAH - Jamaah haji Indonesia diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar hotel, termasuk juga di area Masjidil Haram. Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Al Rasyid menyebut, imbauan itu disampaikan untuk menghindarkan jemaah dari kemungkinan niat dan aksi jahat terhadap jamaah.
Harun mengatakan, tidak sedikit jemaah haji Indoesia menjadi target dari orang orang tidak bertanggung jawab di sekitaran hotel dan masjidil haram.
"Saat keluar dari hotel, jemaah tidak usah membawa uang berlebih dan perhiasan mencolok. Jemaah harus waspada terhadap kejahatan di luar pengiapan," kata Harun, Sabtu 10 Juni 2023.
Secara khusus, Harun meminta jemaah haji lansia lansia tidak melepaskan diri dari rombongan apalagi pergi sendrian baik di sekitaran hotel atau masjid. Dengan pergi bersama rombongan, terutama lansia setidaknya mempersempit kesempatan pihak pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari jemaah Indonesia.
"Hal hal yang merugikan jemaah kerap terjadi. Mereka melihat jemaah lepas rombongan, tidak menggunakna sandal, bingung tidak tahu jalan pulang, kemudian pura pura menawarkan mengantar pulang, tapi ternyat diperdaya dengan melakukan hal hal yang tidak seharusnya dilakukan," tambah Harun.
Berada di area Masjidil Haram tidak menghindarkan jemaah dari kemungkinan aksi orang yang tidak bertanggung jawab. Kejadian tersebut bahkan sudah berlangsung sangat lama. Selain menawarkan bantuan pulang, orang orang tersebut biasanya juga pura pura menawarkan bantuan membawakan tas jemaah. Tapi, kemudian berjalan cepat dan menghilang di kerumunan jamaah.
Bahkan, pada tahun 2013 seperti dikutip dari situs Kementerian Agama, dalam satu hari ada lima jemaah yang kena tertipu dengan aksi orang tidak bertanggung jawab. Jemaah tersebut kehilangan uang jutaan rupiah.
Ada yang kehilangan uang Rp2.500.000 dan 2.500 riyal; 500 riyal dan HP. Ada pula yang kehilangan Rp2.000.000 plus 1.000 riyal, ATM, dan KTP, kehilangan tas identias, Rp1.800.000 dan 30 riyal.
"Modus mereka biasanya menawarkan bantuan tapi kemudian mengambil keuntungan," pungkas Harun.
(Angkasa Yudhistira)