BERAPA hari puasa sunnah sebelum Idul Adha? Jika belum bisa menuaikan ibadah haji di Tanah Suci, ada beberapa amalan yang bisa membuat Anda mendapatkan pahala luar biasa besar.
Salah satunya menjalankan ibadah puasa saat Idul Adha. Hal ini dikarenakan jutaan pahal bakal Anda dapatkan saat menjalankannya.
Lantas berapa hari puasa sunnah sebelum Idul Adha yakni sembilan hari. Hitungan puasa sembilan hari Dzulhijjah adalah mustahabb (dianjurkan). Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Ibnu 'Abbas (semoga Allah meridhoi dia):
“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini – yaitu sepuluh hari Dzulhijjah).” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, bahkan bukan jihad demi Allah?” Dia berkata: "Bahkan jihad demi Allah, kecuali seseorang keluar dengan hartanya dan tidak kembali dengan apa pun (yaitu, dia menghabiskan semua hartanya dan mati syahid)." (HR. al-Bukhari, 969).
Seperti diketahui, Idul Adha sendiri merupakan hari raya besar umat Islam yang diperingati pada tanggal 10 Dzulhijjah. Menyambut Lebaran Haji atau Lebaran Kurban ini kaum Muslimin dianjurkan memperbanyak amal salih. Salah satunya puasa sunnah.
Puasa awal bulan Dzulhijjah dikerjakan pada tanggal 1–7 Dzulhijjah. Diceritakan dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada 9 hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa 3 hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Dawud nomor 2437 dan An-Nasa'i: 2374. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini shahih)
Tahun ini puasa 1–7 Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada tanggal 19–25 Juni 2023. Adapun niat puasa Dzulhijjah cukup diungkapkan dalam hati.
Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:
لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ
"Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafadzkan." (Lihat kitab Kifayah Al-Akhyar, halaman 248).
Sementara itu, Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa sunnah ini bertepatan prosesi puncak ibadah haji wukuf di Padang Arafah, Makkah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim nomor 1162)
Pada tahun ini Puasa Arafah 9 Dzulhijjah diperkirakan jatuh tanggal 27 Juni 2023. Kemudian niatnya cukup diungkapkan dalam hati.
Wallahu a'lam bisshawab.
(RIN)
(Rani Hardjanti)