INILAH bacaan Surat Taha lengkap 135 ayat beserta artinya. Taha merupakan surat ke-20 dalam kitab suci Alquran. Berisi 135 ayat, surat ini termasuk golongan Makkiyyah atau turun di Kota Makkah.
Dikutip dari laman Abusyuja, Taha adalah sebuah panggilan untuk laki-laki, dalam hal ini Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Ibnu Abbas.
Surat ini dinamai Taha karena diambil dari lafadz yang terdapat dalam ayat pertama. Sebagaimana lazimnya surat-surat dalam Alquran yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf-huruf tersebut seakan-akan menjadi pemberitahuan dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada para pembaca bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat perlu diketahui.
Maka seperti itulah dalam Surah Taha ini Allah Azza wa Jalla menjelaskan bahwa Alquran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah Ta'ala selaku pencipta manusia.
Berikut bacaan lengkap Surat Taha Ayat 1–135, Arab, latin, artinya; seperti terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
طٰهٰ
1. Taa-Haa
Tha Ha
مَاۤ اَنۡزَلۡـنَا عَلَيۡكَ الۡـقُرۡاٰنَ لِتَشۡقٰٓى
2. Maaa anzalnaa 'alaikal Qur-aana litashqaaa
Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;
اِلَّا تَذۡكِرَةً لِّمَنۡ يَّخۡشٰى
3. Illaa tazkiratal limany yakshaa
melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
تَنۡزِيۡلًا مِّمَّنۡ خَلَقَ الۡاَرۡضَ وَالسَّمٰوٰتِ الۡعُلَى
4. Tanzeelam mimman khalaqal arda was samaawaatil 'ulaa
diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi,
اَلرَّحۡمٰنُ عَلَى الۡعَرۡشِ اسۡتَوٰى
5. Ar-Rahmaanu 'alal 'Arshis tawaa
(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy.
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ الثَّرٰى
6. Lahoo maa fis samaawaati wa maa fil ardi wa maa bainahumaa wa maa tahtassaraa
Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
وَاِنۡ تَجۡهَرۡ بِالۡقَوۡلِ فَاِنَّهٗ يَعۡلَمُ السِّرَّ وَاَخۡفٰى
7. Wa in tajhar bilqawli fainnahoo ya'lamus sirra wa akhfaa
Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu, sungguh, Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.
اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى
8. Allaahu laaa ilasha illaa Huwa lahul Asmaaa'ul Husnaa
(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.
وَهَلۡ اَتٰٮكَ حَدِيۡثُ مُوۡسٰىۘ
9. Wa hal ataaka hadeesu Moosa
Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?
اِذۡ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهۡلِهِ امۡكُثُوۡۤا اِنِّىۡۤ اٰنَسۡتُ نَارًا لَّعَلِّىۡۤ اٰتِيۡكُمۡ مِّنۡهَا بِقَبَسٍ اَوۡ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى
10. Iz ra aa naaran faqaala li alhlihim kusooo inneee aanastu naaral la'alleee aateekum minhaa biqabasin aw ajidu 'alan naari hudaa
Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”
فَلَمَّاۤ اَتٰٮهَا نُوۡدِىَ يٰمُوۡسٰىؕ
11. Falammaaa ataahaa noodiya yaa Moosaa
Maka ketika dia mendatanginya (ke tempat api itu) dia dipanggil, “Wahai Musa!
اِنِّىۡۤ اَنَا رَبُّكَ فَاخۡلَعۡ نَـعۡلَيۡكَۚ اِنَّكَ بِالۡوَادِ الۡمُقَدَّسِ طُوًىؕ
12. Inneee Ana Rabbuka fakhla' na'laika innaka bilwaadil muqaddasi Tuwaa
Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa.
وَاَنَا اخۡتَرۡتُكَ فَاسۡتَمِعۡ لِمَا يُوۡحٰى
13. Wa anakhtartuka fastami' limaa yoohaa
Dan Aku telah memilih engkau, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
اِنَّنِىۡۤ اَنَا اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَا فَاعۡبُدۡنِىۡ ۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكۡرِىۡ
14. Innaneee Anal laahu laaa ilaaha illaa Ana fa'budnee wa aqimis-salaata lizikree
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.
اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَـةٌ اَكَادُ اُخۡفِيۡهَا لِتُجۡزٰى كُلُّ نَفۡسٍۢ بِمَا تَسۡعٰى
15. Innas Saa'ata aatiyatun akaadu ukhfeehaa litujzaa kullu nafsim bimaa tas'aa
Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنۡهَا مَنۡ لَّا يُؤۡمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ فَتَرۡدٰى
16. Falaa yasuddannnaka 'anhaa mal laa yu'minu bihaa wattaba'a hawaahu fatardaa
Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa.”
وَمَا تِلۡكَ بِيَمِيۡنِكَ يٰمُوۡسٰى
17. Wa maa tilka bi yamee nika yaa Moosaa
"Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa?"
قَالَ هِىَ عَصَاىَۚ اَتَوَكَّؤُا عَلَيۡهَا وَاَهُشُّ بِهَا عَلٰى غَـنَمِىۡ وَلِىَ فِيۡهَا مَاٰرِبُ اُخۡرٰى
18. Qaala hiya 'asaaya atawakka'u alaihaa wa ahushshu bihaa 'alaa ghanamee wa liya feehaa ma aaribu ukhraa
Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.”
قَالَ اَلۡقِهَا يٰمُوۡسٰى
19. Qaala alqihaa yaa Moosaa
Dia (Allah) berfirman, “Lemparkanlah ia, wahai Musa!”
فَاَلۡقٰٮهَا فَاِذَا هِىَ حَيَّةٌ تَسۡعٰى
20. Fa-alqaahaa fa -izaa hiya haiyatun tas'aa
Lalu (Musa) melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.
Ayat-ayat selanjutnya bisa lengkap dibaca dengan mengeklik tautan berikut ini: Surat Taha. Wallahu a'lam.
(Hantoro)