Setiap kali Abu Nawas mengajar hampir selalu ada gelak tawa. Hal itu rupanya juga mengganggu sebagian santri yang sangat ingin serius tentang spiritualitas dan diri mereka.
"Guru ini seperti badut," kata salah seorang santri.
"Oh tidak. Kamu salah tangkap. Seorang badut membuat kamu menertawainya; seorang guru membuat kamu menertawai diri sendiri," ucap santri lainnya yang menyanggah.
Abu Nawas mendengar dialog antara santrinya dengan tersenyum. Abu Nawas tidak merasa terganggu sama sekali dengan kelakuan santri-santrinya itu.
"Apakah sesuatu menjadi sungguh-sungguh benar, jika tidak seorang pun menertawakannya?" tukas Abu Nawas.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)