Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا
"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya." (QS Al Furqan: 61)
Dalam bahasa Arab yang ada di Alquran, penyebutan untuk matahari adalah Syams. Disebut juga sebagai Siraaj yang berarti "obor" atau sebagai Wahhaaj yang berarti "lampu menyala" atau sebagai Diya yang berarti "bersinar kemuliaan".
Ketiga deskripsi tersebut tepat untuk menyebut matahari, karena menghasilkan panas dan cahaya yang hebat oleh pembakaran di dalamnya. Sementara kata dalam bahasa Arab untuk menyebut bulan adalah Qamar, dan dijelaskan dalam Alquran sebagai Muneer, yaitu tubuh yang memberikan cahaya (nur).
Dari sini terlihat bahwa penjelasan Alquran sempurna dan sesuai dengan sifat sebenarnya dari bulan yang tidak mengeluarkan cahaya sendiri, melainkan hanyalah sebuah tubuh tak berdaya yang memantulkan sinar dari matahari.