Benarkah Bulan Memantulkan Cahaya Matahari? Alquran dan Sains Punya Jawabannya

Hantoro, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2023 08:24 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains ungkap bulan memantulkan cahaya matahari. (Foto: Unsplash)
Share :

BENARKAH bulan memantulkan cahaya matahari? Alquran dan sains punya jawabannya. Mari diketahui secara jelas berikut ini.

Bulan merupakan satelit alami dan satu-satunya milik planet bumi. Bulan menjadi satelit alami terbesar di tata surya menurut ukuran planet yang diorbitnya. Bulan memiliki diameter 27 persen, kepadatan 60 persen, dan massa ¹⁄₈₁ dari bumi.

Lalu bulan dipercaya dapat memancarkan cahaya sendiri. Namun, ilmu pengetahuan belakangan memberitahukan manusia bahwa cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari.

Dalam buku "Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik" karya Ramadhani dan kawan-kawan dijelaskan bahwa kitab suci Alquran yang diturunkan sekira 1.400 tahun lalu telah menyebutkan terkait matahari dan bulan yang bercahaya. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya." (QS Al Furqan: 61)

Dalam bahasa Arab yang ada di Alquran, penyebutan untuk matahari adalah Syams. Disebut juga sebagai Siraaj yang berarti "obor" atau sebagai Wahhaaj yang berarti "lampu menyala" atau sebagai Diya yang berarti "bersinar kemuliaan". 

Ketiga deskripsi tersebut tepat untuk menyebut matahari, karena menghasilkan panas dan cahaya yang hebat oleh pembakaran di dalamnya. Sementara kata dalam bahasa Arab untuk menyebut bulan adalah Qamar, dan dijelaskan dalam Alquran sebagai Muneer, yaitu tubuh yang memberikan cahaya (nur).

Dari sini terlihat bahwa penjelasan Alquran sempurna dan sesuai dengan sifat sebenarnya dari bulan yang tidak mengeluarkan cahaya sendiri, melainkan hanyalah sebuah tubuh tak berdaya yang memantulkan sinar dari matahari. 

Dalam Alquran tidak ada sama sekali yang menyebutkan bulan sebagai siraaj, wahhaaj, atau diya. Begitupun dengan matahari, tidak pernah Alquran menyebutnya sebagai nur atau muneer.

Dengan demikian, berarti Alquran mengakui perbedaan sifat antara sinar matahari dan cahaya bulan. Salah satu ayat Alquran juga menjelaskan tentang sifat sinar matahari dan cahaya bulan. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS Yunus: 5)

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya