PIMPINAN Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan M.Si mengatakan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun. Pada tahun 2023, pihaknya pun menargetkan pencapaian Rp33 triliun.
"Tahun 2022 pencapaiannya Rp22,3 triliun dan target 2023 ini di angka Rp33 triliun. Insya Allah sampai skrng sudah Rp20 triliunan, jadi mungkin sampai akhir tahun mudah-mudaham bisa sampai Rp30 triliunan," ungkapnya ketika berbincang dengan Okezone di Gedung iNews, Jakarta Pusat, Rabu 13 September 2023.
Ia melanjutkan, penyaluran zakat tersebut ke seluruh wilayah Indonesia. Diberikan kepada 8 kelompok penerima manfaat zakat, mulai fakir miskin hingga fisabilillah.
"Fisabilliah ini dari orang-orang yang sekolah kayak gitu. Semua ada ibnu sabil dan sebagainya. Yang paling pokok itu adalah yang fakir miskin, kita sampai penyaluran ke daerah perbatasan 3T (tertinggal, terluar, terdepan)," paparnya.
Rizaludin mengungkapkan, Baznas juga membantu pemerintah dalam program penyelesaian masalah kemiskinan ekstrem. Zakat yang diterima disalurkan untuk membantu masyarakat di daerah-daerah yang mengalami kemiskinan.
"Penyaluran itu ada dua bentuk, pemberdayaan ekonomi seperti ekonomi modal usaha, sekolah kapasitas pribadi. Kedua adalah penyaluran kebutuhan dasar dalam bentuk menutupi kebutuhan dasar sosial orang-orang fakir miskin seperti makan, sembako," paparnya.
"Lalu membangun rumah kita ada rutilahu (rumah tidak layak huni), membangun rumah layak huni dan sebagainya," lanjut Rizaludin.
Ia juga menyatakan Baznas turut membangun rumah sehat atau klinik untuk masyarakat yang membutuhkan. Kemudian juga membangun sekolah untuk pendidikan anak-anak.
"Kita membangun rumah fakir miskin gitu ya. Kita bangun sekolah itu memang kita bangun, tapi kalau infrastruktur yang sifatnya komersil tentunya kita enggak ya," jelasnya.
(Hantoro)