Tafsir Surat Al Maidah Ayat 51 tentang Larangan bagi Kaum Muslimin

Hantoro, Jurnalis
Selasa 17 Oktober 2023 12:20 WIB
Ilustrasi tafsir Surat Al Maidah Ayat 51. (Foto: Freepik)
Share :

TAFSIR Surat Al Maidah Ayat 51 akan dibahas dalam artikel kali ini. Diketahui bahwa Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam kitab suci Alquran.

Surat Al Maidah memiliki arti Jamuan Hidangan Makanan. Al Maidah terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan golongan surat Madaniyyah atau turun di Kota Madinah, Arab Saudi.

Bacaan Surat Al Maidah Ayah 51 

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوا الۡيَهُوۡدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوۡلِيَآءَ ؔۘ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّهُمۡ مِّنۡكُمۡ فَاِنَّهٗ مِنۡهُمۡؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ

Arab latin: Yaaa aiyuhal laziina aamanuu laa tattakhizul Yahuuda wan nasaaraaa awliyaaa'; ba'duhum awliyaaa'u ba'd; wa mai yatawallahum minkum fa innahuu minhum; innal laaha laa yahdil qawmaz zaalimiin

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(mu) (wali, pelindung atau pemimpin); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia (wali, pelindung atau pemimpin), maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al Maidah (5): 51)

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 51

Dikutip dari Alquran Digital Okezone, ayat ini melarang orang-orang yang beriman agar jangan menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman akrab yang akan memberikan pertolongan dan perlindungan, apalagi untuk dipercayai sebagai pemimpin.

Selain dari ayat ini masih banyak ayat yang lain dalam Alquran yang menyatakan larangan seperti ini terhadap orang-orang Yahudi dan Nasrani. Diulangnya berkali-kali larangan ini dalam beberapa ayat dalam Alquran menunjukkan bahwa persoalannya sangat penting dan bila dilanggar akan mendatangkan bahaya yang besar. 

Larangan ini berlaku atas diri pribadi. Orang mukmin dilarang menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman yang akrab, tempat menumpahkan rahasia dan kepercayaan seperti halnya dengan sesama mukmin.

Begitu juga berlaku terhadap jamaah dan masyarakat mukmin bahwa mereka dilarang menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pembela, pelindung dan penolong, lebih-lebih dalam urusan yang berhubungan dengan agama.

Kalau hanya untuk berteman biasa dalam pergaulan, apalagi dalam urusan-urusan keduniaan, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak melarangnya, asal saja berhati-hati dalam pergaulan, sebab bagi mereka sifat melanggar janji dan berbohong untuk mencari keuntungan duniawi adalah biasa saja.

Hal seperti ini sudah diperlihatkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ketika beliau berada di Madinah. Beliau mengadakan hubungan kerja sama dengan orang Yahudi dan Nasrani dan kadang-kadang mengadakan perjanjian pertahanan dengan mereka, bila hal itu dipandang ada maslahatnya bagi orang-orang yang beriman.

Orang Yahudi dan Nasrani itu rasa golongan dan kesukuan mereka sangat tebal. Karena itu walau bagaimanapun baiknya hubungan mereka dengan orang mukmin, sehingga suka mengadakan perjanjian untuk kerja sama dengan mereka tapi kalau akan merugikan golongan dan bangsanya, mereka tidak akan segan-segan berbalik ke belakang, mengkhianati janji dan memusuhi orang mukmin. 

Sesama mereka senantiasa tolong-menolong, bersatu dalam menghadapi orang mukmin. Lahirnya baik, tapi batinnya selalu mencari kesempatan untuk menghancurkan orang-orang mukmin.

Akhir ayat ini menegaskan bahwa barang siapa di antara orang-orang mukmin yang menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman akrabnya, maka orang itu termasuk golongan mereka, tanpa sadar, lambat laun orang itu akan terpengaruh, bukan akan membantu Islam, tetapi akan menjadi musuh Islam.

Kalau dia telah menjadi musuh Islam, berarti dia telah menganiaya dirinya sendiri. Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan memberi petunjuk orang-orang yang aniaya, kepada jalan yang benar untuk mencapai hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Demikian penjelasan mengenai tafsir Surat Al Maidah Ayat 51. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya