Dalam buku "Tafsir Ilmi Tumbuhan dalam Perspektif Alquran dan Sains" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengungkap manfaat buah zaitun.
Dijelaskan bahwa bagian awal ayat tersebut banyak dibahas oleh para ulama dan pakar di bidang keagamaan dengan hasil kajian yang sangat beragam. Kendatipun pada umumnya mereka berpendapat bahwa ayat ini adalah gambaran tentang cahaya hidayah Ilahi, akan tetapi dapat pula dikaitkan dengan struktur atom radioaktif.
Betapa tidak, ayat ini mengumpamakan cahaya Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai sebuah cekungan (al-misykat) dengan pelita besar (al-misbah) di dalamnya.
Pelita besar ini berada di dalam kaca (az-zujajah) dan kaca ini berkilauan seolah bintang yang bercahaya. Kilauan seperti bintang dari kaca itu dinyalakan oleh minyak dari pohon zaitun.
Zaitun adalah salah satu tumbuhan perdu yang jenis-jenisnya tersebar di kawasan sekitar Laut Tengah. Pohonnya berumur panjang dan bisa mencapai ratusan tahun. Maka itu, buah zaitun dapat dipanen dalam masa yang sangat panjang.