Persoalan yang membingungkan para ilmuwan adalah fakta bahwa matahari senantiasa memancarkan energi panas yang sama sejak jutaan tahun lalu. Maka itu, tidak diragukan lagi proses pembakaran yang terjadi di dalam tubuh matahari tidak seperti yang manusia bayangkan.
Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa meteorid dan meteor yang berjatuhan ke permukaan matahari menggantikan suhu panas matahari yang hilang karena proses penyinaran.
Terbukti kemudian bahwa proses reproduksi energi matahari merupakan perubahan dari gas hidrogen yang terdapat melimpah di tubuh matahari juga di tubuh bintang-bintang lain menjadi gas helium.
Hal itu terjadi melalui serangkaian reaksi nuklir yang kompleks dan menghasilkan energi yang sangat besar dan tak terbayangkan.
Dalam buku "Tafsir Ilmi: Manfaat Benda-Benda Langit dalam perspektif Alquran dan Sains" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dijelaskan mengenai matahari sebagai sumber energi.
Energi yang mengarah ke planet bumi menempuh jarak 150 juta km. Panas yang terpancar darinya dinikmati manusia dan makhluk lain di bumi dalam kehidupannya.