Dengan mempelajari bentangan pegunungan bawah laut, jelas bahwa gunung-gunung tersebut terbentuk akibat dari letusan-letusan dahsyat gunung berapi.
Pada kedalaman 1 mil di bawah laut, lahar letusan gunung api bisa meleleh keluar dan memanas hingga menyemburkan abu-abu vulkanik. Fenomena ini bisa terjadi di seluruh lautan.
Gunung-gunung api di dasar samudera jumlahnya lebih banyak dan lebih aktif dibandingkan gunung-gunung api di atas daratan. Gunung api tersebut terbentang di sepanjang dasar samudera.
Sebelum manusia menemukan fakta ini dan adanya teknologi canggih untuk observasi bawah laut, kitab suci Alquran ternyata telah lama menjelaskan fenomena sains tersebut.
"1. Demi bukit (Sinai), 2. dan kitab yang ditulis, 3. pada lembaran terbuka, 4. demi Baitul Ma'mur (Kakbah), 5. demi atap yang ditinggikan (langit), (6) dan laut yang di dalam dasarnya ada api." (Alquran Surah At-Tur Ayat 1–6)
Fakta bahwa terdapat api di dalam lautan sudah lama disebutkan dalam kitab suci Alquran sejak 14 abad lalu. Ini jauh sebelum manusia membuat teknologi canggih untuk pengamatan atau penelitian di dasar laut.
Allahu a'lam.
(Hantoro)