BERIKUT amalan sunnah Isra Miraj yang bisa dikerjakan kaum Muslimin. Isra Miraj merupakan satu di antara mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam, sekaligus sebagai bukti kenabian dan kerasulan beliau.
Isra Miraj adalah peristiwa dipanggilnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Melalui kekuasaannya, Rasulullah melakukan perjalanan menaiki Buraq dan ditemani Malaikat Jibril dari Makkah ke Masjid Al Aqsa di Palestina.
Dari sana, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam kemudian dinaikkan menembus pintu-pintu langit hingga Sidratul Muntaha (Miraj). Isra Miraj sangat istimewa berkat peristiwa yang terjadi dalam prosesnya.
Peristiwa Isra Miraj sangat berharga bagi umat Islam, karena di sinilah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam menerima perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang kewajiban menunaikan sholat lima waktu sehari semalam.
Guna memperingati Isra Miraj, ada amalan yang bisa dilakukan kaum Muslimin. Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Istighfar
Isra Miraj disebut terjadi pada malam 27 Rajab, namun para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Adapun Rajab merupakan satu dari empat bulan suci dalam tahun Hijriah. Sangat baik mengerjakan amalan salih pada bulan ini.
Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Rajab adalah istighfar. Perbanyaklah istighfar pada bulan Rajab demi meminta pengampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pasalnya pada bulan Rajab, Allah Ta'ala senantiasa mencurahkan rahmat untuk hamba-hamba-Nya.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan kepada umatnya untuk memperbanyak istighfar (bacaan: Astaghfirullah). Sebab manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga istighfar dan tobat mesti dijaga setiap saat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
"Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertobat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR Bukhari nomor 6307)
Dari Al Aghorr Al Muzanni, sahabat Nabi, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
"Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali." (HR Muslim nomor 2702)
2. Puasa
Puasa sunnah di bulan Rajab dianjurkan. Dalam sebuah riwayat shahih Muslim dijelaskan:
عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ
"Dari Utsman bin Hakim Al Anshari bahwa ia berkata: 'Aku bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Aku telah mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa'."
3. Doa
Ketika Rajab ataupun bulan-bulan lainnya, kaum Muslimin diajarkan banyak berdoa kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala pun pasti mengabulkannya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِسْتِعْجَالُ قَالَ: يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Kemudian seseorang bertanya, 'Ya Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdoa?' Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, 'Sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tidak juga aku melihat doaku dikabulkan', lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan doa tersebut." (HR Muslim nomor 2735)