2. Lafal niat shalat tarawih selaku ma’mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Setelah sholat tarawih, dilanjutkan sholat witir atau penutup. Jumlah rakaatnya ganjil, boleh 1 atau 3 rakaat. Adapun tata cara sholat witir sama seperti sholat pada umumnya. Jika hanya 1 rakaat, maka setelah sujud kedua langsung tasyahud akhir dan salam.
Jika sholat witir 3 rakaat ada dua cara. Boleh mengerjakan 1 rakaat lalu salam dan dilanjutkan 2 rakaat kemudian salam. Bisa juga langsung 3 rakaat lalu salam.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Rina Anggraeni)