Habib Hasan Meninggal Dunia, Ini Keistimewaan Wafat pada Bulan Ramadhan

Hantoro, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 13:13 WIB
Ilustrasi Habib Hasan bin Jafar Assegaf meninggal dunia pada bulan Ramadhan 2024. (Foto: Instagram)
Share :

HABIB Hasan bin Jafar Assegaf pimpinan majelis Nurul Musthofa meninggal dunia di bulan Ramadhan yang sangat mulia. Beliau wafat pada hari ini, Rabu (13/3/2024), sesaat setelah menunaikan sholat dhuha sekira pukul 09.01 WIB.

Terdapat keistimewaan luar biasa bagi Muslim yang meninggal dunia pada bulan Ramadhan, seperti dialami Habib Hasan. Berikut ini penjelasannya, seperti telah Okezone himpun:

Dilansir laman Konsultasi Syariah, Ustadz Ahmad Anshori, alumni Universitas Islam Madinah, pengajar di PP Hamalatul Qur'an Yogyakarta, menyatakan bahwa secara khusus tidak ada dalil dalam Alquran atau hadits yang menjelaskan keutamaan meninggal dunia di bulan Ramadhan atau di waktu tertentu.

Syekh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan:

وكل حديث ورد في فضل الموت في يوم معين فإنه ليس بصحيح لأن الثواب على الأعمال التي تقع من العبد اختياراً.

"Hadits-hadits yang menerangkan keutamaan meninggal di hari tertentu tidak ada yang shahih. Karena pahala seorang bergantung pada amalannya, itulah yang bisa dia usahakan." (https://binothaimeen.net/content/11412) 

Dalil yang ada adalah hadits menerangkan keutamaan meninggal dunia saat sedang puasa, yakni:

من قال لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن صام يوماً ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة.

"Siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah, dan ia mengucapkannya ikhlas hanya mencari keridhaan Allah dan ia mengakhiri hidupnya dengan itu, maka ia masuk surga.

Siapa berpuasa sehari dan ikhlas karena Allah, serta menutup akhir hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga.

Siapa bersedekah dengan penuh keikhlasan, dan ia mengakhiri hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga. (HR Ahmad nomor 22173, dinilai Shahih oleh Syekh Albani dalam Ahlamul Jana-iz) 

Namun, Ramadhan adalah waktu yang mulia, penuh dengan keistimewaan seperti yang tersebut di atas. Sehingga seorang yang meninggal di waktu mulia seperti ini pertanda baik, Insya Allah, dan penyebab tambahan rahmat untuknya jika kesehariannya dia sebagai orang yang bertakwa dan beramal shalih.

Bisa dikatakan, meninggalnya seorang yang shalih di bulan yang mulia ini, adalah tambahan kabar gembira untuknya dan untuk keluarga yang ditinggalkan.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menerangkan tentang husnulkhatimah:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يوفّقه لعملٍ صالحٍ قبل موته

"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan mempekerjakannya."

"Apa yang dimaksud Allah mempekerjakannya ya Rasulullah?" tanya para sahabat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Dia dimudahkan untuk beramal shalih sebelum meninggalnya." (HR Ahmad)

Lebih-lebih jika ini terjadi di bulan paling mulia seperti Ramadhan. Karena amal shalih seperti puasa, sedekah, sholat, kesabaran, tawakal, keikhlasan, keridhoan dengan takdir Allah akan makin besar kelipatan pahalanya saat dikerjakan di waktu-waktu yang mulia.

Maka orang shalih yang meninggal di bulan Ramadhan, Insya Allah itu pertanda baik, pertanda husnulkhatimah, Insya Allah.

Wallahua'lam bis-showab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya