BACAAN doa usai sholat witir dan dzikir. Witir secara bahasa berarti ganjil. Ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam:
إِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah itu Witr dan menyukai yang witr (ganjil)." (HR Bukhari nomor 6410 dan Muslim: 2677)
Sedangkan yang dimaksud witir pada sholat witir adalah sholat yang dikerjakan antara Sholat Isya dan terbitnya fajar (masuknya waktu shubuh). Sholat witir merupakan penutup sholat malam.
Adapun hukum sholat witir menurut mayoritas ulama adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Dilansir Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan ada dua doa yang bisa diamalkan setelah sholat witir, yaitu:
Doa 1
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Arab latin: Subhaanal malikil qudduus (dibaca tiga kali).
Artinya: "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan." (HR Abu Dawud nomor 1430, An-Nasa'i: 1735, dan Ahmad 3: 406. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini shahih)
Doa 2
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Arab latin: Allahumma inni a’udzu bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik (dibaca satu kali).
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri." (HR Abu Dawud nomor 1427, Tirmidzi: 3566, An-Nasa'i: 1748, dan Ibnu Majah: 1179. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini shahih)
Cara Baca "Subhaanal Malikil Qudduus"
Dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata:
فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ
Artinya: "Jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca 'Subhaanal malikil qudduus (sebanyak tiga kali)', beliau memanjangkan di akhirnya." (HR An-Nasa'i nomor 1700 dan Ibnu Majah: 1182. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini shahih)
Dari Ibnu 'Abdirrahman bin Abza, dari bapaknya, ia berkata:
وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثًا وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ
Artinya: "Jika mengucapkan salam, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca, 'Subhaanal malikil qudduus' sebanyak tiga kali lalu beliau mengeraskan suaranya pada ucapan yang ketiga." (HR An-Nasa'i nomor 1733 dan Ahmad 3: 406. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini shahih)
Cara Membacanya:
- Mengeraskan bacaan terakhir berbeda dengan bacaan "Subhaanal malikil qudduus" di pertama dan kedua.
- Memanjangkan bacaan "Qudduus" dengan empat atau enam harakat.
Allahu a'lam.
(Hantoro)