Sholat bisa meningkatkan efisiensi pernapasan, sirkulasi di pembuluh darah yang mengelilingi alveoli (kantung udara) dalam paru-paru. Sehingga, sholat meningkatkan pertukaran gas dan manusia dapat bernapas lebih dalam.
Peningkatan konsumsi oksigen ini membuat orang merasa lebih baik. Gerakan yang diulang-ulang dan teratur selama sholat meningkatkan kekuatan otot dan daya tendon.
Tidak hanya itu, sholat meningkatkan pelumasan sendi dan gerakan mempertahankan fleksibilitas. Gerakan-gerakan ini diketahui mencegah penyakit jantung koroner, meningkatkan asupan oksigen maksimum, memperlambat detak jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Temuan ini melalui penelitian oleh Harvard University, yaitu ketika peneliti Dr Herbert Bensen mengungkap bahwa pengulangan konstan dari ayat-ayat Alquran dan dzikir, ditambah dengan aktivitas otot menyebabkan respons relaksasi yang mengarah ke penurunan tekanan darah, penurunan konsumsi oksigen, penurunan jantung, serta pernapasan.
Ibadah seperti sholat tidak hanya memberikan dampak fisik, namun juga dampak psikologis. Dari lima waktu sholat fardhu yang diperintahkan, waktu subuh merupakan waktu yang istimewa, sebagaimana tertera dalam Alquran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya Sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS Al Isra: 78)