3 Makna Puncak Ibadah Haji Wukuf di Arafah, Bisa Menghilangkan Semua Keburukan

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Sabtu 15 Juni 2024 10:48 WIB
Jamaah haji Indonesia wukuf di Arafah. (Foto: MCH/Okezone)
Share :

TIGA makna puncak ibadah haji wukuf di Arafah bisa diketahui dalam artikel berikut ini. Jamaah haji dari berbagai negara di dunia tiba di Padang Arafah. Mereka akan menjalani wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau Sabtu 15 Juni 2024 Masehi waktu Arab Saudi (WAS).

Prosesi jamaah haji wukuf di Arafah dimulai saat matahari tergelincir hingga jelang terbenam. Setelah mendengar khutbah wukuf serta melaksanakan Sholat Dzuhur dan Ashar secara jamak taqdim, semua jamaah haji mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui berbagai ibadah yang bisa dijalankan, mulai dzikir, sholawat, hingga bermunajat.

Momen ini begitu sakral. Sebab di fase inilah para jamaah haji diajak untuk berkomunikasi langsung dengan Allah Azza wa Jalla di waktu dan tempat yang sangat mustajab.

Bahkan, prosesi wukuf di Arafah inilah yang disebut sebagai inti haji. "Sebab, Al Hajju Arafah, haji itu Arafah," kata Ustadz Aswadi, pembimbing ibadah haji Arab Saudi Daker Madinah, di Padang Arafah, Jumat 14 Juni 2024. 

Menurut guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya asal Gresik itu, keutamaan wukuf di Arafah tidak lepas dari makna yang begitu mendalam dari prosesi ini. Makna tersebut adalah:

1. Simbol tekad yang bulat

Wukuf adalah sebuah simbol kebulatan tekad umat manusia untuk menghentikan semua keburukan yang pernah dibuat agar jangan dilakukan lagi. Juga sebagai momen mengabadikan nilai kebaikan sehingga menjadikannya bibit yang berkembang.

"Ibarat tanah yang subur lalu ditanami hal-hal yang baik. Sehingga, menjadikan manusia menjadi lebih baik," katanya. 

2. Menghilangkan semua keburukan

Makna wukuf juga terletak pada waktu pelaksanannya yang dimulai pada bakda zawal atau setelah matahari mulai tergelincir. Ini memiliki makna bahwa sinar matahari ibarat mata hati umat manusia yang berusaha menghilangkan semua keburukan, serta selalu menumbuhkan hal-hal baik demi selalu bisa mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Bagaikan matahari yang tengah condong dan mendekat pada kebaikannya, kecondongan untuk selalu mendekat," ujarnya.

Jika itu terwujud, tujuan utama wukuf sebagai puncak kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan, baik untuk diri agar bertakwa, untuk sesama, maupun alam semesta. 

3. Patuh menghindari larangan

Demi kesempurnaan wukuf, selain mendekatkan diri kepada Sang Khalik, jamaah haji juga tidak boleh melakukan larangan-larangannya.

"Seperti memotong tanaman di Arafah, menyiksa hewan, dan lainnya. Ini sebagai latihan agar kesadaran diri terbentuk," bebernya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya