Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan air hujan dalam keadaan yang bersih untuk berbagai keperluan makhluk dan menyuburkan tanah yang tandus. Namun, ulah sebagian manusia yang mengakibatkan air yang tadinya murni dan bersih menjadi terkontaminasi.
Ada kalanya perbuatan itu tidak disadari dampak negatifnya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Terkadang, sangat disadari, meski kesadaran itu dikalahkan oleh ketamakan.
Manusia tidak lagi peduli akan keberlangsungan hidup makhluk di alam yang menjadi milik bersama, termasuk milik generasi-generasi yang akan datang. Peringatan ini telah difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk manusia.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar-Rum: 41)
Sebagaimana diketahui, air yang terdapat di bumi mengalami penguapan (evaporasi). Hal ini terjadi akibat matahari yang memanaskan air bumi. Kemudian uap air itu berkumpul di udara dan mengalami pemadatan (kondensasi).