Kisah Abu Nawas Meninggal Dunia Menyisakan Karya Sastra Jenaka Penuh Nasihat

Hantoro, Jurnalis
Selasa 13 Agustus 2024 06:13 WIB
Ilustrasi kisah Abu Nawas meninggal dunia. (Foto: Istimewa/Okezone)
Share :

KISAH Abu Nawas meninggal dunia bisa diketahui dalam artikel berikut ini. Abu Nawas adalah salah satu tokoh yang beberapa kali muncul dalam literatur legendaris Timur Tengah, Cerita 1001 Malam, dan berbagai hikayat lainnya yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Dalam cerita-cerita tersebut, Abu Nawas digambarkan sebagai seorang yang cerdas dan panjang akal, serta kerap berhasil keluar dari berbagai situasi sulit yang dialami.

Meski kisah-kisah itu mungkin bukanlah kejadian yang sebenarnya, Abu Nawas sendiri adalah tokoh yang benar-benar ada.

Abu Nawas dilaporkan lahir pada abad ke-8, tepatnya tahun 768 Masehi, ada juga yang menyebut 747 Masehi, di Kota Ahvaz, Persia, sekarang Iran. Ia adalah putra dari tukang jahit dan tentara. 

Pria yang memiliki nama lengkap Abu Nawas Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami ini adalah seorang pujangga terkenal pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah.

Konon Abu Nawas, atau juga dikenal dengan nama Abu Nuwas, sejak kecil menjalani pendidikan agama yang ketat, bahkan telah hafal keseluruhan isi kitab suci Alquran. Namun, bukannya menjadi seorang Muslim yang taat, dia malah menjadi pujangga hedon yang gemar mabuk.

Sebagai seorang pujangga, Abu Nawas mengambil inspirasinya dari kedai minum Yahudi di Kota Basra, sekarang Irak, dan kedai minum Kristen di Mesir. Puisi-puisi indahnya banyak bertema anggur dan cinta.

Perlu dicatat, ketika itu masyarakat Islam yang masih berkembang memiliki kecintaan yang cukup dalam terhadap anggur. 

Meski kerap mabuk, Abu Nawas mampu menelurkan karya-karya sastra yang cemerlang, sehingga namanya dengan cepat menjadi terkenal di seantero Kekhalifahan Abbasiyah.

Tema-tema puisi dan karya sastra Abu Nawas yang unik tidak melulu bertema padang pasir seperti kebanyakan sastra saat itu dan dikemas dengan bahasa yang jenaka dan lucu, sangat disukai masyarakat.

Sisi humor dan jenaka Abu Nawas ini konon yang membantunya di saat-saat dia menyinggung atau menimbulkan ketidaksenangan dari Khalifah Harun Al-Rasyid. Mungkin hal inilah yang membuat Abu Nawas menjadi legenda yang kisah-kisahnya kemudian dirangkum dalam Cerita 1001 Malam.

Kehidupan hedon Abu Nawas ini berlangsung hingga suatu ketika dia dijebloskan ke penjara karena salah satu puisinya yang menyinggung dan membuat murka Khalifah Harun Al-Rasyid.

Sejak mendekam di penjara, puisi-puisi Abu Nawas menjadi lebih religius, bertema keagamaan dan kepasrahannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Abu Nawas meninggal antara tahun 814–816 M, meski ada juga yang menduga dia wafat pada tahun 803 M.

Seperti juga tahun meninggalnya, penyebab kematian Abu Nawas masih simpang siur dengan empat keterangan mengenai kematiannya, yakni tewas diracun oleh keluarga bangsawan Persia karena puisi yang menyinggung, meninggal setelah minum-minum di kedai, tewas dipukuli oleh keluarga bangsawan Persia karena karya satire yang diduga dibuatnya, atau ada juga yang menyebut dia meninggal di penjara.

Catatan lain menduga Abu Nawas meninggal karena sakit di rumah keluarga bangsawan Persia yang menimbulkan mitos bahwa dia diracun. Abu Nawas dimakamkan di Pemakaman Shunizi di Baghdad, Irak.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya