Alquran dan Sains Ungkap Perjuangan Luar Biasa Induk Lebah untuk Anak-anaknya

Hantoro, Jurnalis
Selasa 08 Oktober 2024 08:48 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains beberkan perjuangan induk lebah untuk anak-anaknya. (Foto: Pixabay)
Share :

ALQURAN dan sains mengungkap lengkap perjuangan luar biasa induk lebah untuk anak-anaknya. Lebah merupakan hewan yang sangat istimewa.

Lebah hidup berkelompok di sarang-sarang, gunung-gunung, hingga tanah. Ini merupakan pelajaran istimewa bagi umat manusia dalam hidup berkelompok dan tolong-menolong.

Saking istimewanya di dalam Alquran terdapat satu surat bernama An-Nahl yang memiliki arti lebah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:

"Dan, Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, 'Buatlah sarang-sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari segala macam buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhan-mu yang telah dimudahkan bagimu.' Dari perut lebah itulah dikeluarkan minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya; di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (Quran Surat An-Nahl Ayat 68–69)

Sejatinya terdapat satu jenis lebah liar yang istimewa. Lebah itu disebut lebah penggali. Disebut demikian karena ia pekerjaannya menggali lubang di dalam tanah untuk menyimpan larvanya.

Lubang yang digali lebah tersebut berbentuk melengkung. Bagi serangga ini, membuat lubang yang demikian itu merupakan pekerjaan yang sangat susah.

Mula-mula lebah akan mengambil segumpal tanah dengan mulutnya, lalu ia menghempaskan tanah itu dengan tangan dan kaki depannya.

Dilansir "Buku Pintar Sains Dalam Alquran", lebah penggali memiliki kekhususan lain berupa kemampuan menghilangkan jejak. Dia tidak meninggalkan bekas penggalian sama sekali.

Lebah penggali memindahkan tanah bekas galiannya sedikit demi sedikit ke suatu tempat yang jauh. Ia menyebarkan tanah bekas galian itu ke berbagai tempat sehingga tidak menarik perhatian.

Setelah selesai membuat lubang yang cukup luas untuk menampung banyak anak lebah, maka lebah betina tersebut segera membuat lubang terusan yang diperkirakan cukup untuk menampung larva dan persediaan makanan. Setelah itu, dia menutup lubang tersebut.

Kemudian lebah itu terbang mencari persediaan makanan. Lebah penggali ini sangat ahli dalam memburu serangga tertentu seperti belalang dan ulat sebagai makanannya.

Dalam memburu mangsanya, lebah penggali memiliki cara yang tidak biasa. Dia tidak membunuh mangsanya, tetapi membiusnya dengan jarum penyengat yang dimiliki.

Lebah ini kemudian membawa mangsanya ke tempat yang aman. Sesampai di tempat yang dituju, ia meletakkan telurnya di atas tubuh mangsa yang masih segar dan terbius itu.

Mangsa tersebut merupakan makanan yang cukup bagi larva yang akan keluar dari telur lebah. Setelah menyiapkan tempat dan makanan untuk larvanya, induk lebah segera menutup pintu masuk lubang menggunakan debu dan kerikil dengan sangat hati-hati.

Lalu induk lebah tersebut mengambil batu dan memecahnya dan menggunakan pecahan itu untuk meratakan tempat masuk lubang.

Pada tahap akhir, ia mengatur debu yang menutupi pintu masuk lubang sedemikian rupa dengan kaki-kakinya yang bergerigi sehingga sempurnalah upaya untuk menghilangkan jejak lubang.

Dengan demikian, lubang itu kini benar-benar tersamarkan. Namun, lebah penggali tidak berhenti sampai di situ. Dia menggali lubang-lubang palsu di beberapa tempat di dekat lubang yang asli untuk mengelabui pemangsa.

Adapun makanan (mangsa) yang dipendam di dalam lubang akan cukup untuk dimakan oleh larvanya (anak-anak lebah) sejak ia keluar dari telur hingga anak-anak lebah itu menjadi serangga sempurna yang mampu keluar dari lubang tersebut untuk melihat dunia luar.

Lebah-lebah kecil yang keluar dari telur itu selamanya tidak akan mengenal induk lebah tersebut. Namun si induk lebah tetap mau menyediakan tempat tinggal yang aman dan makanan yang cukup, walau harus berjuang menghadapi beragam kesulitan.

Semua itu merupakan tindakan seorang ibu yang penuh pengorbanan, keikhlasan, cinta kasih, dan kelembutan. Pengorban induk lebah untuk anak-anaknya ini bisa dijadikan pelajaran bagi umat manusia untuk rela berkorban bagi anak-anaknya yang merupakan amanah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya