JAKARTA - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar pertemuan membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H atau 2025 M. Dalam pertemuan yang berlangsung Jumat, (25/10/2024) kedua pihak membahas rencana kebutuhan obat, perbekkes, dan vaksin haji.
“Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Jemaah haji Indonesia pada haji 2025 Kementerian Agama akan terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan,” ungkap Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat.
Arsad mengatakan bahwa Kementerian Agama dengan Kementerian Kesehatan terus berikhtiar untuk menurunkan angka kematian jamaah haji Indonesia, antara lain melalui program penguatan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Sebagai informasi, pada ibadah haji 1445 H angka kematian jamaah haji Indonesia menurun hingga 40 % dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), pada akhir operasional haji 2024, ada 461 jemaah yang wafat. Sementara, jemaah haji yang wafat pada tahun sebelumnya berjumlah 773 orang.
“Angka kematian jemaah haji Indonesia pada tahun 1445H/2024M turun sebesar 40%. Tahun 2024, istithaah kesehatan dijadikan syarat jrmaah haji untuk melakukan pelunasan. Insya Allah akan kita perkuat kembali di persiapan haji 1446 H/2025 M," tambah Arsad.
Pihak Kementerian Agama juga berkomitmen untuk menyiapkan sarana klinik kesehatan satelit di hotel tempat jemaah haji tinggal di Makkah. Ini sebagaimana telah dilakukan pada 2023 dan 2024. Keberadaan klinik satelit, mendekatkan layanan kesehatan kepada jemaah haji.
“Saat ini jemaah haji bisa dengan mudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di klinik kesehatan satelit yang berada di hotel tempat jemaah tinggal,” terang Arsad.