4 Ragam Bisikan Setan, Jangan Sampai Terlena dan Terhasut

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Minggu 08 Desember 2024 16:16 WIB
4 ragam bisikan setan, jangan sampai terlena dan terhasut. (Ilustrasi/Freepik)
Share :

3. Bisikan untuk Berbuat Jahat

Setan juga berusaha membisikkan kepada hati manusia untuk melakukan perbuatan keji dan kemungkaran. Dalam Surat An-Nur ayat 21, Allah mengingatkan kita bahwa salah satu gangguan setan adalah mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang tidak baik.

Setan berusaha merusak hati manusia dengan membimbing mereka menuju perbuatan yang menjauhkan dari kebaikan. Allah berfirman: ۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan! Siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh (manusia mengerjakan perbuatan) yang keji dan mungkar."

Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya, Marah Labid Jilid II (Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyah, 1996:106), menjelaskan bahwa ayat ini merupakan larangan Allah SWT untuk tidak mengikuti bisikan setan.

Maksudnya, mengikuti bisikan setan berarti mematuhi godaan untuk melakukan kemungkaran, seperti berbohong dan menyebarkannya dengan cara yang keji.

Syekh Nawawi juga menafsirkan bahwa siapa pun yang mengikuti bisikan setan, maka seakan-akan ia sedang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

4. Bisikan yang Menimbulkan Ketakutan Akan Kemiskinan

Setan sering berusaha menanamkan rasa takut miskin dalam hati manusia, sehingga mereka enggan untuk mengeluarkan harta dalam bentuk infaq, sedekah, atau zakat. Setan merasa tidak senang ketika manusia bersedekah, karena tindakan tersebut mendekatkan mereka pada keberkahan Allah.

Oleh karena itu, setan berusaha menghalangi kebaikan ini dengan membisikkan ketakutan akan kekurangan atau kehilangan harta. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 268, Allah mengingatkan kita tentang bisikan setan ini dan menegaskan bahwa setan hanya berusaha menakut-nakuti kita, sementara Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang bersedekah dengan ikhlas. اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ

Artinya, "Setan menjanjikan kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui."

Syekh Ahmad bin Musthofa al-Maraghi dalam kitabnya Tafsir al-Maraghi Jilid III (Mesir: Maktabah al-Baby al-Halbi, 1946: 41) menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut, Allah SWT memberi informasi bahwa setan membisikkan ketakutan akan kemiskinan ke dalam hati manusia ketika mereka hendak berinfaq atau bersedekah, sehingga membuat mereka enggan dan pelit untuk memberi.

Setan juga membisikkan manusia bahwa berinfaq dan bersedekah akan mengurangi harta, padahal seharusnya harta itu disimpan untuk kebutuhan di masa depan (hlm. 41).

Wallahualam.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya