JAKARTA - Dalil keutamaan bulan Syaban lengkap jadi informasi yang perlu diketahui dan dipahami oleh umat Muslim. Bulan Syaban jadi salah satu bulan yang diistimewakan pada ajaran Islam.
Salah satu keutamaan bulan Syaban adalah diangkatnya catatan amal perbuatan manusia oleh malaikat kepada Allah SWT. Dengan begitu, bulan ini jadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperkuat keimanan dan memperbanyak ibadah.
Selain itu, apa saja dalil keutamaan bulan Syaban lengkap? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/1/2025):
Rasulullah senantiasa melaksanakan puasa pada bulan Syaban. Beliau juga terkadang berpuasa Syaban lalu dilanjutkan dengan puasa di bulan Ramadhan.
Hal itu berdasarkan hadit yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i. Sayyidah Aisyah radluyallahu 'anha berkata,
كَانَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَان ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ. أَخْرَجَهُ أحمدُ وأبو داودَ والنَّسَائِيُّ
Artinya: "Bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan" (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa'i)
Salah satu peristiwa yang terjadi pada bulan Syaban adalah turunnya ayat Alquran mengenai membaca shalawat kepada Rasulullah.
Hal tersebut bisa kita dapatkan pada surat Al-Ahzab ayat 56, Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab Ayat 56)
Sebagaimana diketahui, bulan Syaban berada di tengah-tengah atau antara dua bulan, yakni Rajab dan Ramadhan. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah bersabda,
"Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
Sebagaimana dijelaskan di awal, bulan Syaban jadi momen diangkatnya amalan ibadah manusia. Rasulullah bersabda pada sebuah hadits,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Dawud dan an-Nasa'i. Ibnu Khuzaimah men-shahihkan hadits ini)
Siti Aisyah memperbanyak qodho puasa Ramadhan pada bulan Syaban. Sebagaimana dituangkan pada sebuah hadits,
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنْ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata; Aku mendengar [‘Aisyah radliallahu ‘anha] berkata: “Aku berhutang puasa Ramadhan dan aku tidak bisa mengqadha’nya kecuali pada bulan Sya’ban“. Yahya berkata: “Karena dia sibuk karena atau bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “. (Bukhari 1814)
Diriwayatkan juga Muslim 1933, Abu Dawud 2047, Tirmidzi 714, Nasai 2280, Ibnu Majah 1659, Malik 600, Ahmad 23781, Ahmad 23850 dan Ahmad 24289.
Itulah ulasan mengenai dalil keutamaan bulan Syaban lengkap.
(Erha Aprili Ramadhoni)