6 Bencana Alam yang Disebutkan dalam Al-Qur'an

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 15 Desember 2025 12:39 WIB
Ilustrasi.
Share :

Akan tetapi, banjir yang terjadi di masa tersebut merupakan fenomena alam yang langka.

Secara lengkap, rentetan munculnya banjir pada masa Nabi Nuh itu dijelaskan oleh Fakhruddin Ar-Razi, sebagaimana berikut:

ليس المراد من التنور تنور الخبز، وعلى هذا التقدير ففيه اقوال: الاول: انه انفجر الماء من وجه الارض كما قال: ففتحنا ابواب السماء بماء منهمر وفجرنا الارض عيونا فالتقى الماء على امر قد قدر

Artinya: “Bukan yang dimaksud dari kata tannur adalah tungku roti. Berdasarkan penafsiran ini terdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama: bahwa air memancar dari permukaan bumi, sebagaimana firman-Nya: “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah, dan Kami pancarkan bumi dengan mata-mata air, lalu bertemulah kedua air itu menurut ketentuan yang telah ditetapkan.” (Imam Fakhruddin Ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Beirut: Darul Ihya at-Turats, 1420H] jilid 17, hal. 346).

2. Gempa bumi

Selanjutnya, bencana alam kedua yang disebutkan oleh Al-Qur’an ialah gempa bumi. Peristiwa ini terjadi di zaman Nabi Musa As. yakni ketika para umatnya enggan mengesakan Allah Swt dan memilih menyembah patung anak sapi.

Dengan kejadian itu, Allah Swt turunkan gempa bumi untuk mereka yang syirik. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 155:

وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ

Artinya: “Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa guncangan, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.”

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya