JAKARTA – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (27/12/2025), saat jamaah dari berbagai daerah memadati kawasan masjid untuk mengikuti acara Cahaya Hati Cahaya Indonesia bertema Doa Bangsa untuk Sumatra.
Sejak sore hari, arus kedatangan jamaah terus mengalir, menciptakan atmosfer kebersamaan dan refleksi kebangsaan menjelang penutupan tahun 2025.
Pantauan di lokasi menunjukkan jamaah mulai berdatangan sejak sore dan memanfaatkan area pelataran Masjid Istiqlal sambil menunggu rangkaian acara dimulai. Sejumlah keluarga tampak duduk berkelompok, berbincang ringan, hingga mengabadikan momen di area masjid yang menjadi ikon nasional tersebut.
Menjelang waktu Magrib, kepadatan jamaah semakin terasa. Setelah pelaksanaan salat Magrib berjamaah, suasana Masjid Istiqlal berubah semakin tenang dan khusyuk. Jamaah mengikuti rangkaian doa dan kajian dengan penuh perhatian, mencerminkan empati bersama terhadap masyarakat Aceh dan Sumatra Utara yang terdampak bencana.
Salah satu jamaah asal Bekasi, Ani (47), mengaku sengaja datang lebih awal bersama keluarga agar dapat mengikuti acara secara utuh. “Saya datang dari Bekasi bersama anak dan teman-teman untuk mengikuti Cahaya Hati di Masjid Istiqlal,” ujarnya di sela acara.
Rangkaian kajian diisi oleh sejumlah tokoh agama, di antaranya Habib Ghasim bin Ja’far Assegaf, Habib Abdallah, Habib Nabiel Al Musawa, Habib Jindan bin Novel, serta Ustadz Amir Faishol dan Ustadz Abdul Kaafi. Tausiah dan doa dipanjatkan sebagai ikhtiar spiritual dan bentuk empati nasional bagi masyarakat terdampak musibah.
Sebagai informasi, Cahaya Hati Cahaya Indonesia menjadi ruang doa dan refleksi kebangsaan bagi Aceh dan Sumatra. Acara Doa Bangsa untuk Sumatra ini merupakan kolaborasi iNews Media Group bersama Majelis Ta’lim Nurul Musthofa bin Ja’far Assegaf, Majelis Rasulullah saw., serta Pondok Pesantren Al-Fachriyah, dan dijadwalkan dihadiri Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar.
(Rahman Asmardika)